Jumat, 09 Desember 2016

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN IDA NURROHMAH XXIB



KEUANGAN BU IDAMANAJEMEN KEUANGAN
                                                    (FINANCIAL MANAGEMENT)
Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan , pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
FUNGSI POKOK MANAJEMEN KEUANGAN menyangkut keputusan perusahaan  tentang
·         KEPUTUSAN INVESTASI
·         KEPUTUSAN PEMBIAYAAN (FINANCING)
·         KEPUTUSAN MANAJEMEN AKTIVA       
Fundamental Concepts
Seperti kita ketahui fungsi-fungsi perusahaan terdiri dari fungsi pemasaran, produksi, keuangan dan personalia ( SDM) ada yang menambahkan dengan fungsi statistik dan informasi.Tetapi keberhasilan atau kegagalan usaha hampir sebagian besar sangat ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan.
MASALAH YANG SERING DIHADAPI
Masalah yang timbul dan dihadapi oleh seorang manajer keuangan adalah :
1.Apakah investasi tersebut profitble?
2.Dari manakah dana sumber pembiayaan investasi itu diperoleh?
3.Berapa besar kas yang harus selalu ada ?
4.Kredit macam apa untuk konsumen ?
5.Berapa persediaan harus dipertahankan ?
6.Haruskah laba yang diperoleh dipertahankan , diinvestasikan atau dibagikan?
7.Bagaimana kebijakan deviden yang optimal ?
8.Bagaimana keseimbangan antara resiko dan tingkat kepentingan
TUGAS MANAJER KEUANGAN
1.Keputusan investasi  (Use of funds)
2.Keputusan pemenuhan kebutuhan dana (source of funds)
3.Kebijakan deviden (devidend policy)
DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengaloikasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien
FUNGSI UTAMA MANAJER KEUANGAN:
1.Pengambilan keputusan investasi
2.Pengambilan keputusan pembelanjaan
3.Kebijakan deviden
FUNGSI UTAMA
·         Fungsi pertama menyangkut tentang keputusan alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi, dengan kata lain investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan.
·         Fungsi kedua, manajer keuangan berfungsi sebagai pengambil keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi .
·         Fungsi ketiga, seorang manajer keuangan adalah kebijakan deviden. Yang menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden kas, pembelian kembali saham atau sebaiknya laba tersebut ditahan  (dalam bentuk laba ditahan)  untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
MAXIMISASI PROVIT
Tujuan pokok yang ingin dicapai manajer keuangan adalah memaksimumkan provit.
Namun perlu disadari bahwa tujuan ini mengandung banyak kelemahan .
1.Standar ekonomi mikro dengan memaksimumkan profit adalah bersifat STATIS karena tidak memperhatikan dimensi waktu
2.Perusahaan harus memaksimumkan jumlah profit atau tingkat profit
3.Menyangkut resiko yang berkaitan dengan setiap alternatif keputusan.
4.Memaksimumkan profit tanpa memperhitungkan tingkat resiko setiap alternatif adalah akan sangat menyesatkan
5.Bila memaksimumkan profit merupakan tujuan utama maka hal ini akan sangat mudah dilakukan oleh perusahaan.
MEMAKSIMUMKAN NILAI PERUSAHAAN
-Tujuan manajer keuangan seharusnya memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimisasi nilai perusahaan.
-Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat.
-Harga saham terbentukdi pasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
1.Laba perusahaan
2.laba per lembar saham (EPS)
3.Rasio laba terhadap harga saham (PER)
4.Tingkat bunga bebas resiko
5.Tingkat kepastian operasi perusahaan.
PASAR UANG DAN PASAR MODAL
Pasar uang ( Money market ) adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka pendek atau short term financial asset.
Asset keuangan jangka pendek adalah asset keuangan yang beredar kurang dari satu tahun.
Instrumen pasar uang ditandai dengan :
1.jatuh yang pendek
2.tingkat resiko yang rendah
3.likuid dan tingkat keuntungan yang kompetitif.
4.pasar uang terbentuk karena individu, perusahaan , pemerintah dan lembaga keuangan lainnya yang memiliki kelebihan dana yang bersifat sementara sehingga memerlukan tempat untuk investasi jangka pendek
Tiga jenis instrumen pasar uang adalah :
1.Obligasi pemerintah
2.Sertifikat deposito
3.Comercial Paper
PASAR MODAL
Pasar Modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang , jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal adalah :
+OBLIGASI=======èMERUPAKAN UTANG JANGKA PANJANG  YANG DIGUNAKAN  OLEH PEMERINTAH  DAN PERUSAHAAN UNTUK MENDAPATKAN DANA JANGKA PANJANG.
+SAHAM PREFERENS
+SAHAM BIASA=====èMERUPAKAN BUKTI PENYERTAAN MODAL DALAM PERUSAHAAN
ORGANISASI YANG TERLIBAT DALAM PASAR MODAL:
1.Pemerintah dalam hal ini Badan Pembina Pasar Modal (BPPM) dan Bapepam
2.Perusahaan Emiten
3.Lembaga penunjang Emisi meliputi
          a.Penjamin emisi (underwriter)
          b.Perusahaan penilai (apraisal)
          c.akuntan publik
          d.notaris
          e.konsultan hukum
4.Perantara perdagangan efek (pedagang efek)
5.Pasar primer (pasar perdana) adalah penawaran surat berharga untuk pertama kali kepada pemodal sebelum surat berharga tersebut dicatatkan di bursa.
6.Pasar sekunder adalah setelah perusahaan menjual surat berharganya di pasar primer , surat berharga tersebut dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

LIKUIDITAS
Adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (hutang-hutangyang segera jatuh tempo).Likuiditas membandingkan antara aktiva lancar dengan hutang lancarnya.
Likuiditas     =    aktiva lancar/hutang lancar
Contoh :                          PT  X
             ______________________________
Aktiva lancar                      !        hutang lancar
      1000                              !             500

Likuiditas  =  1000/500  =  200 %
Untuk memperbaiki likuiditas dengan :
1.Menambah aktiva lancar
2.Mengurang hutang lancar
3.Menambah modal

SOLVABILITAS
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajuban finansilnya apabila perusahaan tersebut dilikwidasi.
Solvabilitas  =   (total harta) (total hutang)
Contoh  =  total aktiva  = 450     total hutang   =  350 =====èsolvabilitas  =  450/300 =150%
RENTABILITAS
=    (LABA/MODAL)  X  100 %
Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan total modal
Rentabilitas modal sendiri (rentabilitas usaha) adalah perbandingan antara laba untuk pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri.
LAPORAN KEUANGAN
Adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan, yang disusun oleh perusahaan  (koperasi) untuk satu periode (tahun) tertentu. Umumnya terdiri   dari :
1.Laporan Neraca
2.Laporan Rugi Laba
3.Laporan lainnya
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
·         Analisis terhadap laporan yang telah dibuat oleh perusahaan (koperasi). Sehingga diketahui tingkat profitabilitas ,tingkat resiko, dan tingkat kesehatan perusahaan.
·         Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan sehingga bisa ditentukan apa rencana ke depan yang akan dilakukan perusahaan.
PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN
Untuk mengetahui :
1.Kondisi keuangan perusahaan
2.Perkembangan usaha perusahaan.
TUJUAN ANALISIS       
Memberikan informasi bagi pihak-pihak dalam pengambilan keputusan:
1.Manajemen Perusahaan
2.Investor
3.Pemberi Kredit
4.Suplier
5.Pemerintah
6.Pemilik perusahaan (anggota)
TUJUAN UMUM
·         Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor,kreditur,dan pemakai lainnya sekarang atau masa yang akan datang untuk membuat keputusan investasi, pemberian kredit, dan keputusan lainnya yang rasional.
·         Mengetahui perkembangan perusahaan
·         Mengetahui kondisi keuangan perusahaan
·         Mengetahui posisi likuiditas , solvabilitas,dan profitabilitas perusahaan
MACAM LAPORAN KEUANGAN
Ada 3 macam  laporan keuangan yang pokok
1.NERACA
2.LAPORAN RUGI LABA ( Perhitungan Hasil Usaha)
3.Laporan Aliran Kas
     Laporan Pendukung:  Laporan Laba Ditahan
                                            Laporan perubahan Modal sendiri (ekuitas)

NERACA
Adalah laporan yang menunjukkan posisi aktiva (asset, harta), hutang (kewajiban ) dan modal suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu
HARTA     =     HUTANG  +  MODAL
LAPORAN RUGI LABA
Adalah yang menunjukkan pendapatan dan biaya-biaya selama periode tertentu
Isi laporan rugi laba :      Pendapatan,Biaya,Laba, atau Rugi
Isi Neraca :   HARTA, HUTANG,   dan    MODAL

KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
1.Laporan keuangan dibuat secara periodik (intern report)
2.Angka dalam laporan keuangan kelihatannya pasti dan tepat  tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda  dan berubah.
3.Masalah purchasing power (daya beli)  uang yang semakin menurun
4.Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Misal  : REPUTASI, KONTRAK  KERJA,  KEMAMPUAN MENEJEMEN.

ANALISIS PEMBANDINGAN
·         Untuk mengetahui kemajuan perkembangan keuangan perusahaan biasanya dilakukan pembandingan rasio-rasio keuangan perusahaan dengan :
1.Rasio Industri
2.Rasio perusahaan lain yang sejenis
3.Rasio perusahaan sendiri masa yang lalu
4.Analisis Trend rasio perusahaan

RASIO-RASIO KEUANGAN
1.Rasio-rasio Likuiditas
2.Rasio-rasio Solvabilitas
3.Rasio-rasio Aktivitas
4.Rasio-rasio Profitabilitas
5.Rasio pertumbuhan
6.Rasio perkembangan

RASIO LIKUIDITAS
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi.
a.Current Ratio (Rasio Lancar)
     (aktiva lancar/hutang lancar)  x  100%
b.Kas Ratio
(Kas  +  Bank) /Hutang lancar )  x  100%

RASIO SOLVABILITAS
Total  hutang terhadap total aktiva :
(Total hutang/total aktiva) X 100 %
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya
RASIO AKTIVITAS
Mengukur penggunaan aktiva, asset perusahaan atau efektivitas penggunaan dana.
RASIO PROFITABILITAS
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (profit)

Senin, 21 November 2016

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN BU UMI HANI'AH KELAS XXIB



MANAJEMEN MODAL KERJA


A.    PENGERTIAN MODAL KERJA
Modal kerja adalah dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari. Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas, manajemen piutang manajemen persediaan.
Modal kerja digunakan untuk pembayaran: pembelian bahan, upah dan gaji karyawan, kebutuhan harian lainnya. Sumber utama modal kerja adalah dari hasil penjualan atau pendapatan lain.
Terdapat tiga konsep definisi modal kerja yaitu :
1.      Konsep kuantitatif:
    Konsep ini menunjukkan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.
    Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar ( gross working capital).
    Komponennya meliputi Kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan.
    Disebut juga sebagai modal kerja bruto
2.      Konsep kualitatif:
    Menitik beratkan pada kualitas modal kerja.
    Modal kerja dalam konsep ini adalah dana yang betul-betul siap untuk membayar kewajiban yang bersifat segera.
    Komponennya adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar.
    Disebut juga sebagai modal kerja netto
3.      Konsep fungsional:
    Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.
    KMKF dapat dibedakan sebagai:
a. Modal Kerja Riil
b. Modal Kerja Potensial
    Komponen modal kerja Riil: Kas, Piutang usaha (berdasarkan cost), persediaan, depresiasi aktiva tetap
    Komponen modal kerja Potensial: Surat-surat berharga, dan margin piutang usaha.

B.     TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
1.      Hasil operasi perusahaan.
2.      Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek)
3.      Penjualan aktiva tidak lancar
4.      Penjualan saham atau obligasi

C.     MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA
1.      Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
2.      Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
3.      Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
4.      Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
5.      Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
6.      Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.

Contoh:
Neraca PT. ABC
Per 31 Maret 2014
(Dalam Jutaan)
Aktiva

Hutang dan Modal
Aktiva Lancar

Hutang
Kas
150

Hutang Lancar
Surat-surat Berharga
250

Hutang Usaha
670
Piutang Usaha
690

Hutang Wesel
1490
Persediaan
830

Hutang Pajak
110
Total Aktiva Lancar
1920

Total Hutang Lancar
1270
Aktiva Tetap

Hutang Obligasi
2000
Tanah
1100

Total Hutang
3270
Gedung dan Peralatan
4350

Modal
Akumulasi Depresiasi
-2240

Saham prioritas
200
Total Aktiva Tetap
3210

Saham Biasa
1100


Agio Saham Biasa
250

Laba Ditahan
310

Total Modal Sendiri
1860
Total Aktiva
5130

Total Hutang dan Modal
5130

Berdasarkan neraca di atas, maka:
      Modal Kerja Kuantitatif:  Rp.1.920 juta
      Modal Kerja Kualitatif: Rp. 650 juta
 Rp.1.920 jt – Rp. 1.270 jt = Rp.650 jt
      Modal Kerja Potensial: Rp. 379 juta


Jumlah modal kerja riil:
Misal gross profit margin 18,65% dan depresiasi aktiva tahun itu Rp.200juta, maka:
      Modal Kerja Riil: Rp.1.741 jt, yang berasal dari:
Kas                                          150
Surat-surat Berharga               250
Piutang Usaha (Cost)              561   (1-18,65%*690jt)
Persediaan                               830
Depresiasi Aktiva Tetap          200
Modal Kerja Riil                   1.741

Jumlah modal kerja potensial:
Misal gross profit margin 18,65% dan depresiasi aktiva tahun itu Rp.200juta, maka:
      Modal Kerja Potensial: Rp.379 juta, yang berasal dari:
Surat-surat Berharga               250
Margin Piutang Usaha            129   (18,65%*690juta)
Modal Kerja Potensial            379

D.    JENIS MODAL KERJA (W.B. Taylor)
1.      Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal Kerja yg harus tetap ada  dalam perusahaan untuk menjalankan fungsinya.
a.       Modal Kerja Primer (Primary working capital)
Jumlah Modal Kerja minimum yang harus ada pada perusahaan utk menjamin kontinuitas usahanya
b.      Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Jumlah Modal Kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal
2.       Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal Kerja yg jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan  perubahan keadaan.
a.       Modal kerja musiman (seasonal working capital)  berubah karena fluktuasi musim
b.      Modal kerja siklis (cyclical working capital) berubah karena fluktuasi konjungtur
c.       Modal kerja darurat (emergency working capital)  berubah karena keadaan darurat


E.     PERPUTARAN MODAL KERJA
Periode perputaran Modal Kerja di mulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut, makin cepat (makin  tinggi) perputarannya.
Gambaran jenis – jenis modal kerja:
Penentuan jumlah modal kerja:
      Jumlah kebutuhan modal kerja dipengaruhi oleh:
- Periode terikatnya modal kerja
            - Tingkat Perputaran Modal Kerja
- Pengeluaran kas rata-rata setiap hari








Contoh Penghitungan modal kerja:
Misalkan berdasarkan neraca di atas:
Kas
150

Hutang Lancar
Surat-surat Berharga
250

Hutang Usaha
670
Piutang Usaha
690

Hutang Wesel
1490
Persediaan
830

Hutang Pajak
110
Total Aktiva Lancar
1920

Total Hutang Lancar
1270

Ditambah informasi tentang:
Penjualan bersih                   6.540
Laba Bersih                               150
Depresiasi Aktiva Tetap           200
Maka kebutuhan modal kerja dapat ditentukan.
Cara menghitungnya:
Jadi jumlah kebutuhan modal kerja adalah:
      MK yang seharusnya:
36 X 17,19 = 619 juta.
      MK yang tersedia adalah:
1.920 – 1.270 = 650 juta
      Kelebihan Modal kerja sebanyak:
650 – 619 = 31 juta.
à atau kelebihan 5%
(31/650)X100% = 5%
F.      PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA
1.      Untuk memenuhi kebutuhan dana perlu memperhatikan Sumber Dana dan Cara Mendapatkan Dana tersebut.
2.      Karena, keduanya berkaitan dengan:
a. Beban biaya (misal: beban bunga)
b. Jangka waktu pelunasan
3.      Secara teoritik, ada tiga pendekatan untuk pemenuhan kebutuhan dana, yaitu:
a. Matching approach
§  Pendekatan pemenuhan kebutuhan dana yang memperhatikan umur aktiva yang akan dibelanjai.
§  Untuk pemenuhan kebutuhan aktiva tetap dan aktiva lancar permanen, sumber dananya sebaiknya dari sumber dana jangka panjang.
§  Untuk pemenuhan kebutuhan aktiva lancar variabel dapat dibiayai dari sumber pinjaman jangka pendek.
Gambaran Matching Aproach.````
b.  Agresive approach
      Dikatakan aggressive bila untuk pemenuhan kebutuhan aktiva lancar permanen sebagian menggunakan pinjaman jangka pendek.

c. Conservative approach
      Lebih banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibanding sumber dana jangka pendek.
      Bila sebagian aktiva lancar variabel juga dibiayai dari sumber dana jangka panjang.
      Dengan menggunakan sumber dana jangka panjang maka perusahaan mempunyai keleluasaan yang lebih.

G.    MODAL KERJA OPTIMAL (MENURUT POLAK)
      Modal optimal adalah bagian kebutuhan modal yang dipenuhi dengan pinjaman jangka panjang yang beban biaya modalnya lebih murah dibandingkan dengan pinjaman jangka pendek, karena perusahaan dapat memutarkan kelebihan modal yang sementara tidak digunakan untuk mendapatkan penghasilan.
      Untuk menentukan modal optimal perlu memperhatikan jangka waktu kritis, yaitu lamanya waktu yang menunjukkan besarnya biaya modal pinjaman jangka panjang sama besar dengan biaya modal jangka pendek.
Jangka waktu krisis:
      Diformulasikan oleh J.L. Meij sebagai berikut:
      Keterangan:
Pl = tingkat bunga pinjaman jangka panjang
Pc = tingkat bunga tabungan di bank
Pk = tingkat bunga pinjaman jangka pendek
Syarat: Pk>Pl>Pc

Contoh perhitungan waktu krisis:
Diketahui pula:
- Tingkat bunga Pinjaman Jangka Pendek 36%
- Tingkat bunga pinjaman jangka panjang 21%
- Tingkat bunga tabungan sebesar 15%
Maka,
Dibulatkan menjadi 4 bulan

Kebutuhan MK PT ABC tahun 2014
Bulan
Jumlah
Januari
                     8.700
Pebruari
                  15.700
Maret
                  33.600
April
                  45.100
Mei
                  27.600
Juni
                  19.600
Juli
                  13.600
Agustus
                     6.600
September
                     6.700
Oktober
                     5.500
Nopember
                     3.800
Desember
                     7.700
Dengan demikian, modal optimal PT. ABC adalah Rp.19,6 juta.
      Jumlah tersebut merupakan jumlah kumulatif kebutuhan modal kerja berjangka waktu 4 bulan.
      Cara menghitungnya:
- Susun kebutuhan terkecil pada jangka terlama. Dan Kebutuhan terbesar pada jangka terpendek.
- Hitunglah selisih perubahannya.
No
Jangka Waktu
Kumulatif
Selisih
1
12 bulan
3.800
3800
2
11 bulan
5.500
1700
3
10 bulan
6.600
1100
4
9 bulan
6.700
100
5
8 bulan
7.700
1000
6
7 bulan
8.700
1000
7
6 bulan
13.600
4900
8
5 bulan
15.700
2100
9
4 bulan
19.600
3900
10
3 bulan
27.600
8000
11
2 bulan
33.600
6000
12
1 bulan
45.100
11500
      Biaya bunga pinjaman jangka panjang:
21% X 19,6 = 4,116
      Pendapatan bunga tabungan:
8/12 X 15% X 3,9 = 0,390
7/12 X 15% X 2,1 = 0,184
6/12 X 15% X 4,9 = 0,367
5/12 X 15% X 1,0 = 0,062
4/12 X 15% X 1,0 = 0,050
3/12 X 15% X 0,1 = 0,003
2/12 X 15% X 1,1 = 0,027
1/12 X 15% X 1,7 = 0,021
                Total     =1,106
      Beban bunga pinjaman jangka panjang:
4,116 – 1,106 = 3,010
      Biaya bunga jangka pendek:
3/12 X 36% X 8,0 = 0,720
2/12 X 36% X 6,0 = 0,360
1/12 X 36% X 1,1 = 0,345
                     total = 1,425
      Beban bunga yang harus diperhitungkan:
3,010 + 1,425 = 4,435
      Pemenuhan dengan pinjaman jangka panjang.
Biaya bunga pinjaman= 21% X 45,1 = 9,471
      Pendapatan bunga tabungan:
11/12 x 15% x 11,5 = 1,581
10/12 x 15% x  6,0  = 0,750
9/12 x 15% x 8,0 = 0,900
8/12 x 15% x 3,9 = 0,390
7/12 x 15% x 2,1 = 0,184
6/12 x 15% x 4,9 = 0,367
5/12 x 15% x 1,0 = 0,062
4/12 x 15% x 1,0 = 0,050
3/12 x 15% x 0,1 = 0,004
2/12 x 15% x 1,1 = 0,028
1/12 x 15% x 1,7 = 0,021
                     Total           = 4,338
      Beban bunga yang diperhitungkan = 9,471 – 4,338 = 5,133
      Pemenuhan dengan pinjaman jangka pendek
      Biaya bunga pinjaman:
1/12 x 36% x 8,7 = 0,261
1/12 x 36% x 15,7 = 0,471
1/12 x 36% x 33,6 = 1,008
1/12 x 36% x 45,1 = 1,353
1/12 x 36% x 27,6 = 0,828
1/12 x 36% x 19,6 = 0,588
1/12 x 36% x 13,6 = 0,408
1/12 x 36% x 6,6 = 0,198
1/12 x 36% x 6,7 = 0,201
1/12 x 36% x 5,5 = 0,165
1/12 x 36% x 3,8 = 0,114
1/12 x 36% x 7,7 = 0,231
                     Total   = 5,826
      Jadi, beban bunga yang harus diperhitungkan = 5,826 juta.
      Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan modal kerja dengan modal optimal adalah yang paling rendah beban bunganya.

H.    Pentingnya Manajemen Modal Kerja
 Manajemen Modal Kerja adalah pengaturan total dan jumlah masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yang dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar.
Beberapa alasan pentingnya manajemen modal kerja:
1.      Sebagian waktu manajer keuangan banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah modal kerja. Misalnya agar perusahaan beroperasi efisien, persediaan perlu dikelola secara hati-hati.
2.      Keputusan modal kerja dapat berpengaruh secara berarti terhdp risiko, return dan harga saham.
Manajemen modal kerja yang sehat memperhatikan 2 masalah keputusan yang mendasar yaitu:
1.      Masalah penentuan jumlah optimal investasi dalam aktiva lancar (AL)
2.      Penentuan kombinasi yang tepat antara pembelanjaan dengan utang jangka pendek dan jangka panjang untuk mendukung investasi modal kerja
Ada 2 masalah kunci dalam penentuan tingkat aktiva lancar yang optimal yaitu:
1.      Masalah Likuiditas
2.      Trade-off antara profitabilitas dan risiko
      Pertimbangan yang diperlukan oleh  manajemen dalam penentuan modal kerja (Horne and Wachowic, 1995) diantaranya:
1.      Aktiva Lancar likuiditas 
2.      Aktiva Lancar  resiko yang dihadapi perusahaan mengurangi resiko kekurangan persediaan
3.   Aktiva Lancar  profitabilitas  modal yang tertanam dlm AL

Terjadinya trade –off antara profitabilitas dan resiko yaitu:
1.      Jika Perusahaan ingin profitabilitas  tinggi, maka harus memelihara AL relatif rendah, akibatnya resiko tinggi terhadap kekurangan sediaan / kehilangan kesempatan penjualan, dan sebaliknya.
2.      Jika Perusahaan ingin resiko rendah terhadap kekurangan persediaan dan kehilangan kesempatan penjualan, maka harus memelihara tingkat AL yang relatif tinggi, akibatnya profitabilitas rendah.

Pada tingkat output tertentu, ada 3 alternatif kebijakan tingkat AL :
1.      Kebijakan I : jumlah / tingkat AL relatif besar (merupakan pendekatan konservatif)
2.      Kebijakan II : jumlah / tingkat AL relatif sedang (merupakan Pendekatan yg bersifat moderat (pendekatan tidak konservatif dan tidak agresif)
3.      Kebijakan III : jumlah / tingkat AL rendah (merupakan Pendekatan agresif)
Terdapat 3 jenis kebijakan pembelanjaan yaitu:


1.      Kebijakan pembelanjaan hedging
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif sama dengan umur investasi
2.      Kebijakan konservatif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih lama dari umur sebagian investasi dalam aktiva agar terdapat suatu margin of safety dalam menjaga likuiditas
3.      Kebijakan pembelanjaan agresif
Suatu metode pembelanjaan dengan menggunakan pembelanjaan yang mempunyai umur pembelanjaan relatif lebih pendek dari umur sebagian investasi dalam aktiva untuk menekan biaya pembelanjaan.

Referensi:
Pawenang, Supawi. 2016. Modul Perkuliahan Manajemen Keuangan. Surakarta: Program Pascasarjana, UNIBA
www. Luvitaganeeleo.wordpress.com